Kata Hidroponik diambil dari bahasa Yunani Yaitu
“Hydro” yang berarti air dan “Ponos” yang berarti kerja.
Sesuai arti tersebut, bertanam secara Hidroponik merupakan teknologi bercocok
tanam yang mengandalkan air atau larutan dalam menumbuhkan tanaman baik hanya
untuk sekedar hobby maupun dalam skala industri. Teknologi ini bukanlah teknologi baru, sejarah mencatat suku aztec sudah mengenal sistim hidroponik berabad-abad silam (lihat Sejarah Hidroponik)
Perbedaan yang paling menonjol antara Hidroponik
dengan budidaya konvensional adalah pada penyediaan unsur hara atau
nutrisi bagi tanaman. Pada budidaya konvensional, ketersediaan nutrisi untuk
tanaman sangat bergantung pada kemampuan tanah menyediakan unsur-unsur hara
dalam jumlah yang cukup dan lengkap. Kekurangan salah satu atau beberapa unsur
hara tadi umumnya dipenuhi dengan cara pemupukan tambahan.
Pada budidaya Hidroponik semua kebutuhan nutrisi
diupayakan tersedia dalam jumlah yang tepat dan dapat diserap secara cepat oleh
tanaman. Nutrisi tersebut diberikan dalam bentuk larutan yang bahannya berasal dari bahan organik ataupun anorganik.
Ada 5
hal yang harus diperhatikan jika ingin mengembangkan tanaman dengan cara
hidroponik. Tanaman membutuhkan media tanam, air dengan
pH yang tepat, oksigen, cahaya dan sumber
makanan nutrisi atau disebut pupuk dengan takaran yang sesuai. Setelah
5 hal ini dipenuhi, tanaman tidak lagi memerlukan tanah.
Setiap tanaman pasti
membutuhkan sumber makanan yang berbeda. Tanaman sayuran daun misalkan, pasti
akan berbeda dengan jenis sayuran yang memiliki buah. Begitu juga dengan
intensitas cahayanya. Tanaman sayur tidak membutuhkan cahaya sebanyak
tanaman sayuran buah seperti cabe, tomat atau semangka, melon dan sebagainya.
Dalam budidaya hidroponik terdapat beberapa sistem
berdasarkan pemberian larutan nutrisi, berikut ini adalah sebagian sistem hidroponik
dimulai dari yang paling mudah pengaplikasiannya :
- Wick System (sistem sumbu) ,
yaitu dengan menggunakan sumbu untuk pemberian larutan nutrisi.
- Drip Irrigation System (sistem tetes),
pemberian nutrisi dilakukan dengan cara diteteskan pada media tanam.
- Floating System (sistem rakit apung),
tanaman diletakkan diatas rakit atau tatakan (biasanya terbuat dari
steroform) yang di apungkan diatas kolam nutrisi.
- EBB and Flow System (sistem pasang surut), nutrisi
dipompa dari bak penampung melewati media kemudian membasahi akar
tanaman (pasang), kemudian selang beberapa waktu air bersama nutrisi akan
turun (surut) kembali melewati media menuju bak penampungan.
- Nutrient Film Tehnicque (NFT sistem), Konsep
dasar NFT ini adalah suatu metode budidaya tanaman dengan akar tanaman
tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman
dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen.
- Aeroponic System (sistem kabut), air
dan nutrisi yang akan diserap tanaman diberikan dalam bentuk butiran kecil
atau kabut.
Apakah sayuran hidroponik mengandung kimia mengingat
nutrisi yg digunakan adalah unsur anorganik?. Daun atau buah yang kita makan
adalah hasil dari fotosintesis dan berdasarkan beberapa literatur ternyata
tanaman menyerap unsur hara dalam bentuk pertukaran ion. Ion-ion ini terbentuk
ketika bahan kimia organik sudah tersintesa menjadi bentuk anorganik, jadi
apapun sumbernya baik kimiawi organik ataupun anorganik buat tanaman no
problem. Catatan, hanya untuk pupuk/hara bukan termasuk pestisida.
Keuntungan dari budidaya tanaman dengan
menggunakan metode Hidroponik antara lain adalah :
- Pemakaian
pupuk lebih hemat. karena jika kita menanam ditanah kebun/sawah secara
konvensional, atau pakai tanah, maka kita paling tidak memupuki hampir
semua lahan kita. Ini pemborosan.
- Dapat
menanam tanaman dimana saja karena tidak menggunakan tanah sebagai media
tanam.
- Pemakaian
air 90% lebih efisien dibanding budidaya konvensional.
- Lahan
dapat ditanami 4x lebih banyak daripada budidaya konvensional.
- Tidak
mengenal musim, tanaman dapat ditanam sepanjang tahun
- Beberapa
jenis tanaman dapat dipanen 2x lebih cepat.
- Dapat
mengurangi serangan hama (hama pengganggu tanaman 85% berasal dari tanah),
karena tidak menggunakan media tanah.
- Tidak
perlu mencangkul.
- Lingkungan
kerja lebih bersih.
- Sayur
dan buah hasil hidroponik lebih sehat karena minim pestisida.
- Nilai
ekonomis hasil tanaman hidroponik lebih tinggi. Dan masih banyak lagi
keuntungan lainnya.
Namun budidaya hidroponik
bukan tanpa kendala. Minimnya ketersediaan barang-barang perlengkapan
hidroponik membuat biaya investasi awal yang tinggi. Juga cara meramu nutrisi
harus dipelajari dengan cermat. Selain itu pembuatan instalasi hidroponik
membutuhkan perhitungan yang teliti.
Oleh sebab itu saya disini
mencoba untuk membantu anda memahami cara berbudidaya tanaman secara
hidroponik. Tunggu postingan saya selanjutnya dan jangan lupa berikan komentar
anda terhadap postingan saya ini. Terima kasih.
0 komentar:
Post a Comment