pH adalah ukuran konsentrasi ion hidrogen dari larutan. Pengukuran pH (potensial Hidrogen) akan mengungkapkan jika larutan tersebut bersifat asam atau alkali (basa). Jika larutan tersebut memiliki jumlah molekul asam dan basa yang sama, pH dianggap netral.
Skala pH bersifat logaritmik dan ada dalam kisaran 0,0 sampai 14,0. Skala 7,0 dianggap netral. Pembacaan kurang dari 7,0 mengindikasikan bahwa larutan bersifat asam, sementara angka lebih besar dari 7,0 menunjukkan larutan bersifat alkali atau basa. Beberapa zat yang ekstrim bisa mencetak lebih rendah dari 0 atau lebih besar dari 14, tetapi kebanyakan jatuh dalam skala ini.
Sebuah skala logaritmik berarti bahwa ada perbedaan sepuluh kali lipat antara setiap nomor penuh berturut-turut pada skala. Larutan asam yang terbaca 3.0 merupakan peningkatan lebih sepuluh kali lipat dalam molekul larutan asam 4.0. Perbedaan antara asam larutan 4.0 dan 6.0 adalah larutan 100 kali lebih besar (10×10).
Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan pH-meter elektronik yang dapat menunjukkan angka pH hingga dua satuan angka dibelakang koma. Selain pH-meter elektronik pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan Kertas Indikator yang disertai peta warna pada kemasannya. Peta warna ini digunakan untuk membandingkan dengan warna yang muncul pada kertas indikator.
Derajat Keasaman Pada Budidaya Hidroponik
Umumnya derajat keasaman suatu larutan nutrisi berkisar antara 5,5 - 6,8 pada skala pH yang artinya bersifat asam. Pada kisaran tersebut daya larut unsur hara makro dan mikro sangat baik. Bila angkanya berada dibawah pH 5,5 atau diatas pH 6,8 maka daya larut unsur hara tidak sempurna lagi, sehingga unsur hara mulai mengendap dan akar tanaman akan kesulitan dalam menyerap unsur hara pada larutan nutrisi, akibatnya tanaman akan menampakkan gejala defisiensi (kekurangan/kelebihan) unsur hara tersebut.
Tahapan menyesuaikan pH pada larutan nutrisi adalah sebagai berikut tentukan patokan pH yang akan digunakan (misalnya pH 6,0), kemudian isi bak penampungan larutan nutrisi dengan air bersih lalu ukur pH-nya. Bila hasil pengukuran ternyata lebih besar dari pH 6,0 maka kedalam bak penampung diberikan sedikit demi sedikit larutan 10% Asam Fosfat (H3PO4) hingga tercapai pH 6,0. Sebaliknya jika pH air lebih rendah dari patokan maka sedikit demi sedikit kedalam bak penampung dimasukan larutan 10% Kalium Hidroksida (KOH) hingga tercapai nilai pH 6,0. Arti larutan 10% adalah bahan kimia diatas diencerkan terlebih dahulu memakai air murni dengan perbandingan 1 bagian bahan kimia di larutkan dengan 9 bagian air murni.
Semoga Bermanfaat......
Sebuah skala logaritmik berarti bahwa ada perbedaan sepuluh kali lipat antara setiap nomor penuh berturut-turut pada skala. Larutan asam yang terbaca 3.0 merupakan peningkatan lebih sepuluh kali lipat dalam molekul larutan asam 4.0. Perbedaan antara asam larutan 4.0 dan 6.0 adalah larutan 100 kali lebih besar (10×10).
pH-meter elektronik (kiri) dan pH Indikator paper |
Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan pH-meter elektronik yang dapat menunjukkan angka pH hingga dua satuan angka dibelakang koma. Selain pH-meter elektronik pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan Kertas Indikator yang disertai peta warna pada kemasannya. Peta warna ini digunakan untuk membandingkan dengan warna yang muncul pada kertas indikator.
Derajat Keasaman Pada Budidaya Hidroponik
Umumnya derajat keasaman suatu larutan nutrisi berkisar antara 5,5 - 6,8 pada skala pH yang artinya bersifat asam. Pada kisaran tersebut daya larut unsur hara makro dan mikro sangat baik. Bila angkanya berada dibawah pH 5,5 atau diatas pH 6,8 maka daya larut unsur hara tidak sempurna lagi, sehingga unsur hara mulai mengendap dan akar tanaman akan kesulitan dalam menyerap unsur hara pada larutan nutrisi, akibatnya tanaman akan menampakkan gejala defisiensi (kekurangan/kelebihan) unsur hara tersebut.
Kisaran pH yang optimal untuk nutrisi hidroponik. |
Semoga Bermanfaat......
0 komentar:
Post a Comment